Fluida
adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat dimampatkan) jika
diberi tekanan. Zat yang termasuk kedalam fluida adalah zat cair dan gas,
dimana perbedaan keduanya terletak pada kompresibilitasnya atau
ketermampatannya. Ditinjau dari keadaan fisisnya, fluida terdiri atas fluida
statis atau hidrostatika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang fluida atau zat
alir yang diam (tidak bergerak); dan fluida dinamis atau hidrodinamika, yaitu
ilmu yang mempelajari tentang zat alir atau fluida yang bergerak.
Fluida
merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari.
Setiap hari kita menghirupnya, meminumnya dan bahkan terapung atau teggelam di
dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya, kapal laut mengapung di
atasnya; demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya.
Air yang kita minum dan udara yang kita hirup juga bersirkulasi di dalam tubuh
kita setiap saat, hingga kadang tidak kita sadari. Jika ingin menikmati
bagaimana indahnya konsep mekanika fulida bekerja, pergilah ke pantai.
Tekanan
Pada Zat Padat
Tekanan
adalah gaya yang diberlakukan terhadap satuan luas tertentu. Tekanan berbanding
lurus dengan gaya yang diberikannya dan berbanding terbalik dengan luas
daerahnya. Semakin besar gaya maka semakin besar tekanan, kebalikan dengan
luas, semain luas daerah yang ditekan maka semakin kecil
tekanannya. Sesuai dengan persamaan berikut:
Rumus
Tekanan pada Zat Padat
Ket:
P =
Tekanan (N/m2) atau Pascal (Pa)
F = Gaya
(N)
A = Luas
Permukaan (m2)
Apakah
buktinya bahwa dengan luas permukaan yang besar tekanan kecil? Coba tebak apa
yang terjadi saat seorang perempuan menginjak tanah lumpur dengan memakai
sepatu hak tinggi dengan sepatu tidak memiliki hak? jawabannya pastilah dengan
memakai sepatu berhak tinggi akan membuat tanah lumpur tertekan lebih dalam
dibandingkan dengan yang tidak berhak.
Atau contoh lain, manakah yang lebih sakit saat ditusuk jarum suntik ketika
diobati dokter dengan ditusuk tangan telunjuk? jelas suntikan lebih sakit
karena luas permukaannya sangat
kecil.
Semua
fluida memberikan tekanan seperti udara di dalam ban. Partikel-partikel dari
fluida terus bergerak ke segala arah secara acak, pergerakan tersebut menabrak
partikel satu sama lain. Tabrakan ini menyebabnkan tekanan, dan tekanan yang
diberikan merata ke segala arah.
Ketika
partikel dikumpulkan di dalam satu bagian dari ruang tertutup, seperti partikel
udara yang memasuki ban, partikel-partikel tersebut dengan cepat menyebar untuk
mengisi semua ruang yang tersedia. Itu karena partikel udara selalu bergerak
dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Hal ini menjelaskan
mengapa udara yang masuk ban melalui lubang kecil dengan cepat mengisi ban keseluruhan.
Contoh
soal Tekanan Pada Zat Padat:
1. jika
seorang penari break-dancer seperti gambar diatas memiliki berat badan
500N menekan lantai dengan luas permukaan yang tersebar merata sebesar 0.75
m2 berapakah tekanan yang diberikan?
Jawaban:
= 670 Pa, or 0.67 kPa
Jenis-Jenis Fluida
Fluida digolongkan menjadi dua jenis yaitu: Fluida Statis dan Fluida Dinamis.
Apa perbedaannya? Fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam sedangkan
fluida dinamis adalah fluida dalama keadaan bergerak.
1) Fluida
Statis:
Berikut adalah beberapa hal yang dipelajari dalam fluida statis:
- Tekanan
Hidrostatis
- Tekanan
Mutlak
- Asas
Bejana Berhubungan
- Hukum
Pascal
- Hukum
Archimides
- Tegangan
Permukan
- Kapilaritas
2) Fluida
Dinamis
Berikut
adalah materi yang dipelajari dalam fluida dinamis:
- Debit
Air
Persamaan
Kontinuitas
- Azas
Bernoulli yang terdiri dari: Toricelli, Venturimeter, Manometer, dan Tabung
Pitot serta Gaya Angkat Pesawat.
- Viskositas
- Fluida
statis
Tekanan
Hidrostatik
Tekanan
Hidrostatik adalah tekanan pada zat cair yang diam sesuai dengan namanya
(hidro: air dan statik: diam). Atau lebih lengkapnya Tekanan Hidrostatik
didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan oleh cairan pada kesetimbangan
karena pengaruh gaya gravitasi. Hal ini berarti setiap benda yang berada pada
zat cair yang diam, tekanannya tergantung dari besarnya gravitasi. Adakah hal
lain yang mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik? Ya ada yaitu:
kedalaman/ketinggian dan massa jenis zat cair.
Coba
perhatikan gambar dan penjelasannya dibawah ini:
Dari
Penjelasan penurunan rumus tekanan hidrostatik di atas diperoleh kesimpulan
beberapa hal:
1.Volume
tidak mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik
2. Besarnya tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh
kedalaman, gravitasi dan massa jenis zat cair (fluida)
Sehingga
rumus tekanan hidrostatik fluida statis adalah:
Tambahan:
Massa jenis air = 1000 kg/m3 atau 1 gr/cm*3
Massa jenis raksa = 13600 kg/m3 atau 13,6 gr/cm*3
Maka,
karena volume tidak berpengaruh pada besarnya tekanan hidrostatik, apapun
bentuk wadahnya jika kedalamannya sama akan menghasilkan tekanan hidrostatik
yang sama pula. Seperti diperlihatkan gambar berikut:
Contoh
Soal :
1. Seekor
ikan berada pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air. Jika massa
jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan
udara luar 105 N/m, tentukan :
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
Pembahasan
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
Tekanan
Mutlak
Tekanan
mutlak merupakan tekanan total hasil penjumlahan tekanan hidrostatik dengan
tekanan atmosfer (udara).Bukan hanya zat cair saja, namun
udarapun memiliki tekanan yang disebut tekanan atmosfer (udara), sehingga jika
dihitung secara total antara tekanan udara yang menekan zat cair dalam wadah
tentu akan semakin besar.
Perlu
diketahui bahwa dalam keadaan normal 1 atm (satu atmosfer) =
105 Pascal
Contoh
Soal:
1.Pada
kedalaman 10.000 m, besar tekanan hidrostatik adalah? (massa jenis air laut =
1,025 x 103 Kg/m3)...
Jawab :
Dengan menggunakan rumus tekanan hidrostatik di atas maka jawabannya adalah:
P =0
+ 1.025 x 103 (10) (10.000) = 1,025 x 108
atau
setara dengan 103 atm
2.Tekanan
terukur sebuah kondensor 850 Kpa, hitunglah tekanan absolutnya
Jawab :
P
absolute = P terukur + P atmosfir
850 Kpa + 100 Kpa
950 Kpa absolute
Azas Bejana Berhubungan
Asas bejana berhubungan merupakan suatu
peristiwa dimana jika terdapat bejana bejana berhubungan diisi oleh zat cair
yang sama dan dalam keadaan setimbang maka tinggi permukaan zat cair pun sama
dan bejana terletak pada sebuah bidang datar. Seperti
halnya sebuah teko yang diisi air, meskipun mulut teko yang berbeda bentuk
namun permukaan air tetap terlihat mendatar tidak mengikuti bentuk teko itu
sendiri. Kalau begitu, apa yang akan terjadi jika dalam pipa kapiler atau
bejana berhubungan tersebut diisi zat cair yang berbeda? Yang akang terjadi
pada zat cair tersebut akan memiliki tinggi permukaan yang berbeda pula, dimana
ketinggiannya tergantung dari massa jenis zat cair tersebut. Zat cair dengan
massa jenis lebih besar akan berada pada posisi paling bawah dibandingkan
dengan zat cair yang memiliki massa jenis lebih kecil.
Misalkan kita campurkan
minyak dan air. Dua zat tersebut tidak akan saling bercampur. karena air
memiliki massa jenis 1000 kg/m3 dan lebih besar dari minyak sebesar 800
kg/m3 maka posisi minyak berada di atas air.
Pipa U
diisi oleh zat cair yang berbeda memiliki ketinggian yang beda.Persamaan untuk
kasus ini, berlaku tekanan hidrostaik. Dimana tekanan pada bejana, tekanan zat
cair akan sama pada ketinggian yang sama.
Asas
Bejana Berhubungan Tidak Berlaku Disebabkan:
a. Pada bejana diisi oleh zat cair dengan massa jenis
berbeda
b. Bejana dalam keadaan tertutup, baik salah satu bejana maupun
keduanya.
c. Adanya
unsur pipa kapiler pada bejana, yaitu pipa kecil yang memungkinkan air
menaiki sisi bejana.
Aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari:
a. Air di dalam teko,
b. Alat pengukur kedataran suatu permukaan (water pass)
c. Penyaluran air melalui selang pada tempat dengan ketinggian
yang sama.
Contoh
Soal:
1. Sebuah bejana berbentuk pipa U berisi air dan zat cair lainnya dengan
ketinggian yang berbeda, seperti terlihat pada gambar. Jika massa jenis air 1
gr/cm*3, berapakah massa jenis zat cair yang lain tersebut?
Jawab:
1. 8 = x .10
x = 8/10 = 0,8 gr/cm3
2. Pipa
U diisi dengan air raksa dan cairan minyak
Jika
ketinggian minyak h2 adalah 27,2 cm, massa jenis minyak 0,8
gr/cm3 dan massa jenis Hg adalah 13,6 gr/cm3 tentukan ketinggian air
raksa (h1)!
Pembahasan
Tekanan titik-titik pada cairan yang berada pada garis vertikal seperti
ditunjukkan gambar diatas adalah sama.
Hukum
Pascal
Beberapa
penelitian ilmiah paling awal pada tekanan dalam cairan dilakukan oleh
matematikawan dan fisikawan Perancis bernama Blaise Pascal (1623-1662). Satuan
SI dari tekanan, Pascal (Pa), adalah nama untuk dia karena penelitian
pentingnya. Salah satu kontribusi besar Pascal dikenal sebagai Hukum Pascal.
Hukum ini menyatakan bahwa
Perubahan
tekanan pada setiap titik dalam fluida tertutup disebarkan sama pada seluruh
cairan ke segala arah.
Contoh
Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pasta
gigi adalah cairan yang tertutup dalam tabung dengan lubang kecil di salah satu
ujung. Lihatlah tabung pasta gigi seperti gambar di samping ini. Ketika setiap
bagian dari tabung diperas menyemprotkan pasta gigi, keluar dari ujung terbuka.
Tekanan diberikan pada tabung dan ditransmisikan secara merata ke seluruh pasta
gigi. Ketika tekanan mencapai ujung terbuka, kemudian memaksa pasta gigi keluar
melalui lubang tersebut.Contoh lain betapa bergunanya hukum pascal adalah
prinsip kerja rem hidrolik dalam kendaraan bermotor seperti mobil. Rem
hidrolik dalam mobil menggunakan cairan untuk mengirimkan tekanan, gaya
yang diberikan pada pedal akan diteruskan ke silinder utama yang berisi minyak
rem. Selanjutnya minyak
rem tersebut akan menekan bantalan rem yang dihubungkan pada sebuah piringan
logam sehingga timbul gesekan antara bantalan rem dengan piringan logam. Gaya
gesek ini akhirnya akan menghentikan putaran roda.
Dongkrak
Hidrolik: Dongkrak digunakan untuk mengangkat mobil yang akan dicuci
menggunakan hukum pascal. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Saat
kita mendorong salah satu piston dengan gaya f maka fluida didalamnya tertekan
kemudian menyebarkan tekanan dengan merata ke segala arah, sehingga mampu
menekan piston lain yang ditumpangi mobil yang kemudian terangkat.
Begitupun
dengan suntikan, kita memberikan tekanan pada salah satu ujung suntikan
kemudian cairan keluar melalui ujung tajam jarum suntikan tersebut. Semua
contoh penerapan diatas memenuhi persamaan hukum pascal sebagai berikut:
P1 = P2
F1/A1 = F2/A2
Keterangan:
P =
Tekanan (Pascal)
F = Gaya
(N)
A = Luas
Permukaan (m*2)
*
Suntikan memiliki luar penampang/permukaan lingkaran
Contoh
Soal:
1. Alat
pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar 0,10
m2 dan 2 × 10–4 m2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat
104 N. Berapakah besar gaya yang harus diberikan pada pengisap yang
kecil?
Jawab:
F1/A1 =
F2/A2
104/0,1
= F1/2 × 10–4
100.000
= F1/2 × 10–4
F1 = 20
N
2. Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton
dengan alat !
Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang pipa kecil dan
tekanan cairan pengisi pipa diabaikan, tentukan gaya minimal yang harus
diberikan anak agar batu bisa terangkat!
Pembahasan
Hukum Pascal
Data :
F1 = F
F2 = Wbatu = (1000)(10) = 10000 N
A1 : A2 = 1 : 250
3. Perbandingan
diameter pipa kecil dan pipa besar dari sebuah alat berdasarkan hukum Pascal
adalah 1 : 25. Jika alat hendak dipergunakan untuk mengangkat beban seberat
12000 Newton, tentukan besar gaya yang harus diberikan pada pipa kecil!
Pembahasan
D1 = 1
D2 = 25
F2 = 12000 N
Hukum
Archimedes
Hukum
Archimede adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan diatas benda cair
yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan Yunani yang juga merupakan
penemu pompa spiral untuk menaikan air yang dikenal dengan istilah Sekrup
Archimede. Hukum Archimedes berhubungan dengan gaya berat dan gaya ke atas
suatu benda jika dimasukan kedalam air. Berikut ini adalah bunyi hukum
Archimedes yang sangat terkenal itu.
Bunyi
Hukum Archimedes
“Suatu
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan mengalami
gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh
benda tersebut”
Persamaan
Hukum Archimedes :
Fa = Wu–Wa
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N),
Wu = gaya berat benda di udara (N),
Wa= gaya berat benda di dalam air (N)
Secara
matematis ditulis :
FA = ρ.g.V
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/M2
ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3
KEADAAN BENDA
Tiga keadaan benda di dalam zat cair :
1. Benda terapung
Benda dikatakan terapung jika berat jenis benda lebih kecil daripada berat
jenis zat cair dan Berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair.
2. Benda melayang
Benda dikatakan melayang jika berat jenis benda sama dengan berat jenis zat
cair dan berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair
3. Benda Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam jika berat jenis benda lebih besar daripada berat
jenis zat cair dan berat benda lebih besar daripada gaya ke atas zat cair.
perbedaan benda terapung tenggelam dan melayang dpat dibuatkan tabel berikut
ini
Terapung,
Melayang, dan Tenggelam.
Pada
saat benda dicelupkan ke dalam zat cair, ada gaya keatas yang dialami benda,
maka jika benda (seperti balok) dimasukkan kedalam zat cair dapat terapung,
melayang dan tenggelam. Syarat benda yang terapung, melayang dan tenggelam :
a).
Terapung
Pada
peristiwa mengapung, hanya sebagian volum benda yang tercelup di dalam fluida
sehingga volum fluida yang berpindah lebih kecil dari volum total benda yang
mengapung. Karena Vt (volum benda yang tercelup) lebih kecil daripada Vb (volum
benda total), maka syarat benda mengapung adalah: gaya apung Fa sama dengan
berat benda w atau Fa = w
serta massa jenis benda harus lebih kecil daripada massa jenis fluida atau ρb
< ρf
SECARA
UMUM
pb,
rata-rata = pf
w = Fa
KETERANGAN
pb =
massa jenis benda
pf =
massa jenis fluida
w =
berat benda
Fa =
gaya Apung
B).
Melayang
Pada
peristiwa melayang, volum fluida yang dipindahkan (volum benda yang tercelup)
sama dengan volum total benda yang melayang. Karena Vt (volum benda yang tercelup)
sama dengan Vb (volum benda total), maka syarat benda melayang adalah: gaya
apung Fa sama dengan berat benda w atau Fa = w
massa jenis benda harus sama dengan massa jenis fluida atau ρb = ρf
SECARA
UMUM
pb,
rata-rata > pf
w >
Fa
KETERANGAN
pb = massa
jenis benda
pf =
massa jenis fluida
w =
berat benda
Fa =
gaya Apung
C).
Tenggelam
Pada
peristiwa tenggelam, volum benda yang tercelup di dalam fluida sama dengan
volum total benda yang mengapung, namun benda bertumpu pada dasar bejana
sehingga ada gaya normal dasar bejana pada benda sebesar N. Karena Vt (volum
benda yang tercelup) sama dengan Vb (volum benda total), maka syarat benda
tenggelam adalah : gaya apung Fa lebih kecil daripada berat benda w atau Fa
< w
massa jenis benda harus besar daripada jenis fluida atau ρb > ρf
SECARA
UMUM
pb,
rata-rata < pf
w = Fa
KETERANGAN
pb =
massa jenis benda
pf =
massa jenis fluida
w =
berat benda
Fa =
gaya Apung
B.
PENURUNAN RUMUS RUMUS
GAYA APUNG
Fa = Mfg
Fa = pfVbfg
Secara
sistematis, hukum archimedes dapat ditulis sebagai berikut :
FA = ρa Va g
FA =
gaya angkat ke atas pada benda (N)
ρ a = massa jenis zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair yang terdesak (m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
3.
Aplikasi Hukum Archimedes
a).
Hidrometer
Hidrometer
adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan Proses pengukuran
massa jenis zat cair menggunakan hidrometer dilakukan dengan cara memasukkan
hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh hidrometer
telah dikalibrasi sehingga akan menunjukkan nilai massa jenis zat cair yang
diukur. Berikut ini prinsip kerja hidrometer. Hidrometer terapung di dalam
cairan, sehingga berlaku:
Gaya ke
atas = berat hidrometer
FA =
whidrometer , dengan berat hidrometer w tetap
Vbf . ρf
. g = mg , dengan Vbf = Ahbf
(Ahbf).
ρf . g = mg
Oleh
karena volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas tangkai
hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan :
m =
massa hidrometer (kg),
A = luas
tangkai (m2),
hf =
tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m), dan
ρf =
massa jenis zat cair (kg/m3).
b).
Kapal Laut dan Kapal Selam
Badan
kapal laut sebagian besar terbuat dari besi atau baja. Massa jenis besi atau
baja lebih besar daripada massa jenis air. Tetapi mengapa kapal laut dapat
terapung?. Agar kapal laut dapat terapung, begian dalam badan kapal laut dibuat
berongga. Rongga ini berisi udara yang memilik massa jenis lebih kecil daripada
air. Dengan adanya rongga ini, massa jenis rata-rata badan kapal laut dapat
dibuat lebih kecil daripada massa jenis air (ρbadan kapal < ρair). Dengan
massa jenis badan kapal yang lebih kecil daripada massa jenis air itu, akan
diperoleh berat kapal (w) lebih kecil daripada gaya ke atas (Fa) dari air,
sehingga kapal laut dapat tetap terapung di permukaan air.
c).
Balon Udara
Ketika balon udara diisi gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis
udara, berat udara yang dipindahkan sama dengan gaya ke atas pada balon. Oleh
karena itu, balon terangkat ke atas.
d).
Galangan Kapal
Untuk memperbaiki kerusakan kapal pada bagian bawah kapal laut, kapal harus
diangkat sampai di atas permukaan laut. Untuk keperluan ini, digunakan galangan
kapal. Ketika galangan berisi penuh dengan air, kapal laut bisa masuk ke
dalamnya. Ketika kapal sudah berada di galangan, airdi dalam galangan bisa
dikeluarkan sehingga galangan kapal naik, dan kapal bisa diperbaiki.
Contoh
Soal
1. Volume
sebuah kubus adalah 1.000 cm³ kubus itu tercelup dalam air tiga perempat bagian
. massa jenis air tersebut sebesar 1g/cm³ . hitunglah besar gaya Archimedes
yang terjadi.
2. Volume
sebongkah batu adalah 2,5 dm³ dimasukin ke dalam air yang berat jenisnya 10.000
N/m² . Jika berat batu 100 N,hitunglah besar gaya ke atas dari batu tersebut.
Pembahasan
Soal
1 Dik:V=1000cm³
=1/1000m³ karena 3/4 maka v=3/4*1/1000
rho air(rho itu yang p miring)=1g/cm³ = 1000kg/m³
g bumi=10N/kg
Dit : F archimedes
Jawab: F=rho air kali g bumi kali v
=1000*10*3/4*1/1000
=7,5 N
2 Dik:v=2,5dm³
=25/10000m³
W batu = 100N
massa jenis air=10000N/m³
gravitasi=10N/kg
Dit:F
Jawab:F=massa jenis kali gravitasi kali volume
= 10000 kali 10 kali 25/10000
= 250 N
3. Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan yang
memiliki massa jenis 0,75 gr/cm3 seperti ditunjukkan oleh gambar
berikut!
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa
jenis benda tersebut!
Pembahasan
Gaya-gaya yang bekerja pada benda diatas adalah gaya berat yang berarah ke
bawah dan gaya apung / gaya Archimides dengan arah ke atas. Kedua gaya dalam
kondisi seimbang.
4. Seorang anak memasukkan benda M bermassa 500 gram ke
dalam sebuah gelas berpancuran berisi air, air yang tumpah ditampung dengan
sebuah gelas ukur seperti terlihat pada gambar berikut:
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan berat semu benda di
dalam air!
Pembahasan
Data :
mb = 500 g = 0,5 kg
mf = 200 g = 0,2 kg
Berat benda di fluida (berat semu) adalah berat benda di udara dikurangi gaya
apung (Archimides) yang diterima benda. Besarnya gaya apung sama besar dengan
berat fluida yang dipindahkan yaitu berat dari 200 ml air = berat dari 200 gram
air (ingat massa jenis air = 1 gr/cm3= 1000 kg/m3).
Tegangan
Permukaan
Tegangan
Permukaan merupakan gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja pada
permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh benda itu. egangan
permukaan zat cair diakibatkan karena gaya yang bekerja pada zat cair
tersebut.Dalam keadaan diam, permukaan zat cair akan membuat gaya tarik ke
segala arah, kecuali ke atas. Hal itulah yang menyebabkan adanya tegangan
permukaan. Oleh karena itu tegangan permukaan memiliki persmaan sebagai
berikut:
Y =
F/d dimana d = 2L Sehingga Y
= F/2L
Keterangan:
Y = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya (N)
L = Panjang (m)
d = tempat dimana gaya itu bekerja
Tegangan
permukaanpun bertanggung jawab atas bentuk tetesan cairan. Meskipun mudah
cacat, tetesan air cenderung ditarik ke dalam bentuk bola dengan kekuatan
kohesif dari lapisan permukaan. Dengan tidak adanya kekuatan lain,
termasuk gravitasi, tetes hampir semua cairan akan berbentuk bulat sempurna.
Bentuk bulat meminimalkan "ketegangan dinding" yang diperlukan dari
lapisan permukaan sesuai dengan hukum Laplace.
1. Gambar
di atas melukiskan suatu kawat berbentuk U yang ditutup dengan kawat AB yang
dapat bergerak bebas yang kemudian dimasukkan ke dalam larutan sabun. Setelah
kawat diangkat dari larutan sabun ternyata kawat dapat setimbang setelah pada
kawat digantungkan beban seberat 10^-3 N, jika panjang kawat AB = 10 cm dan
berat kawat AB = 5.10^-4 N, berapakah besar tegangan permukaan selaput sabut
tersebut?
2. Sebuah pipa kapiler dimasukkan ke dalam bak berisi minyak tanah. Tegangan
permukaan minyak tanah = 10^-4 N/m. Jari-jari pipa kapiler = 1 mm. Jika massa
jenis minyak tanah = 0,8 gr/m^3 dan g = 10 m/s^2, serta sudut kontaknya 20
derajat, maka hitunglah kenaikan permukaan minyak tanah dalam pipa
kapiler!
Penyelesaian
Kapilaritas
Peristiwa
kapilaritas adalah naik turunnya permukaan zat cair melalui pipa kapiler.
kapilaritas terjadi karena gaya kohesi dari tegangan permukaan dan gaya adhesi
antara zat cair dan tabung kaca.
Seperti
sebuah barometer dengan pipa kapiler yang sebagian diisi dengan air raksa, dan
sebagian lagi rruang hampa udara (vakum). Perhatikan bahwa ketinggian air raksa
di pusat tabung lebih tinggi dari pada tepi, membuat permukaan atas dari raksa
berbentuk kubah. Pusat massa dari seluruh kolom air raksa akan sedikit lebih
rendah jika permukaan atas raksa yang datar selama crossectionseluruh
tabung. Namun dengan berbentuk kubah memberikan luas permukaan
sedikit kurang untuk seluruh massa raksa. Hal ini berguna untuk meminimalkan
energi potensial total. Bentuk permukaan kubah diatas dikenal sebagai meniskus
cembung. Jika sudut kontak antara cairan dengan tabung kapiler lebih dari 90
derajat maka bentuk permukaan cairan tertekan ke bawah yang disebut meniskus
cekung.
warna
merah sudut kontak kurang dari 90 derajat, warna biru sudut lebih dari 90
derajat,
|
Adapun
rumus/persamaan menghitung tinggi rendahnya atau naik turunnya permukaan zat
cair pada pipa kapiler adalah:
Keterangan:
h =
kenaikan atau penurunan zat cair (m),
γ =
tegangan permukaan (N/m),
g =
percepatan gravitasi (m/s2), dan
r =
jari-jari alas tabung/pipa (m).
Contoh
soal kapilaritas
1.Suatu
tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam air, sudut
kontaknya 60°. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2,
tentukanlah kenaikan air pada tabung.
Jawab
Diketahui: d tabung = 0,4 cm, θ = 60°, γ = 0,5 N/m, dan g =
10 m/s2.
h = 0,025m
2. Berapa
tinggi air yang naik dalam pipa yang jari-jarinya 0,15 mm jika sudut kontaknya
nol? γ untuk air adalah 0,073.
Penyesuaian
:
Diketahui
: r = 0,15
mm = 1,5 x 10-4m, ρ =1.000 kg/m3
Jawab =
9,93 x 10-2m = 9,93 cm
3.Tegangan
permukaan air raksa adalah 0,465 N/m. Sudut kontak air raksa dengan pipa
kapiler berjari-jari 2,5 mm pada mangkuk sebesar 150°. Berapa ketinggian air
raksa relatif terhadap permukaan air raksa dalam mangkuk?
Penyelesaian
: r = 2,5
mm, γ = 0,465 N/m, θ = 1
Fluida
Dinamis
Ciri-ciri
umum fluida ideal adalah sebagai berikut:
1.
Aliran fluida dapat merupakan aliran tumak (steady) atau tak tunak (non
steady). Jika
kecepatan
v di suatu titik adalah konstan terhadap waktu, maka aliran fluida dikatakan
tunak.
Contoh
aliran tunak adalah arus air yang mengalir dengan tenang (kelajuan alir
rendah). Pada
aliran
tak tunak, kecepatan v di suatu titik tidak konstan terhadap waktu. Contoh
aliran tak tunak
adalah
gelombang pasang air laut.
2.
Aliran fluida dapat termampatkan (compressible) atau tak termampatkan
(incompressible).
Jika
fluida yang mengalir tidak mengalami perubahan volum (atau massa jenis) ketika
ditekan,
maka
aliran fluida dikatakan tak termampatkan. Hampir semua zat cair yang bergerak
dianggap
sebagai
aliran tak termampatkan. Bahkan gas yang memiliki sifat sangat termampatkan,
pada
kondisi
tertentu dapat mengalami perubahan massa jenis yang dapat diabaikan. Pada
kondisi ini aliran
gas dianggap sebagai aliran yang tak termampatkan.
3.
Aliran fluida dpat merupakan aliran kental (viscous) atau tak kental (non
viscous).
Garis
alir adalah lintasan yang ditempuh oleh suatu partikel dalam fluida yang
mengalir. Adadua jenis aliran fluida yaitu:
1.
Aliran garis arus (laminar) adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis
(lurusmelengkung) yang jelas ujung dan pangkalnya. Dimana kecepatan partikel
fluida di tiap titi pada
garis arus searah dengan garis singgung di titik itu. Dengan demikian arus
tidak pernahberpotongan.
2.
Aliran turbulen ditandai dengan adanya aliran berputar. Ada partikel yang arah
geraknyaberbeda dan bahkan berlawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida.
Debit
Air
Konsep
awal mengenai fluida dinamis adalah tentang debit air. Apa yang dimaksud dengan
debit air? Sama halnya saat kita menabung uang disebut debit, yang membedakan
uang diganti dengan air. Jadi Debit air adalah jumlah air yang mengalir setiap
waktu atau boleh diartikan banyaknya volume air yang mengalir setiap waktu.
Berdasarkan
pengertian diatas, rumus empiris dari debit air adalah:
Q = V/t
Ket:
Q = Debit Air (m^3/s)
V = Volume (m^3)
t = waktu (s)
Jika kita hubungkan dengan kecepatan aliran air dan luas penampang pipa dan
mulut kran maka persamaan diatas dapat dirubah menjadi: Karena volume V = A .h,
maka
Q = A .
h/t
Q = A.v
Ket:
A = luas penampang (m^2)
v = kecepatan aliran air (m/s)
Contoh
Soal:
Air kran
dengan luas penampang 2 cm^2 mengisi bak mandi dengan volume 10 liter dengan
kecepatan 10 cm/s. Berapakah, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh bak
mandi?
Jawaban:
Perhatikan gambar berikut:
kita
rubah liter menjadi m^3 yaitu 0,01 m^3 serta merubah cm^2 ke m^2
Q = V/t
A . v =
V/t
t = V/
A. v
t =
0,01/0,0002 . 0,1
t = 1/2
. 10^-3
t =
1000/2 = 250 sekon
2. Air mengalir dalam pipa yang jari-jari 5 cm dengan laju 10 cm/det. Berapa
laju aliran volumenya?
Penyelesaian
:
Diketahui
: r = 0,05
cm, v= 10 cm/det
Jawab :
Asas
Kontinuitas
Saat air keran mengisi bak mandi, air mengalir dari pipa besar menuju mulut
keran yang lebih kecil. Terdapat perbedaan luas antara mulut kran dengan pipa,
sehingga kecepatan alitran air pun berbeda. Akan tetapi debit air yang mengalir
tetap sama. Itulah yang disebut asas kontinuitas. Perhatikan gambar berikut:
Rumus
Asas Kontinuitas
Q1= Q2
A1 v1
= A2 v2
Aliran
air dalam pipa yang berbeda penampangnya dapat kita gambarkan sebagai berikut
(Gambar 7.23). Di tempat yang penampangnya luas, maka aliran air kurang rapat
dibanding bila melewati penampang yang lebih kecil.
Contoh
Soal:
1. Air
dikeluarkan dari botol aqua dengan luas penampang besar 5 cm^2 dan luas
penampang kecil 2,5 cm^2. Berapakah kecepatan aliran air pada penampang kecil
jika kcepatan air pada luas penampang besar 2 cm/s?
Perhatikan
gambar berikut:
Q1= Q2
A1 v1
= A2 v2
5 . 2 =
2,5 .v2
v2 = 4
cm/s
2. Sebuah pipa panjang memilki penampang berbeda pada empat bagian (lihat
gambar). Luas penampang pipa pada bagian 1, bagian 2, bagian 3 berturut-turut
adalah 150 cm2, 100 cm2 dan 50 cm2. Kecepatan aliran air pada bagian 1
adalah 8,0 m/s, sedangkan pada bagian 4 adalah 4,8 m/s. hitunglah;
Debit
air pada tiap-tiap penampang tersebut;
Luas
penampang pipa pada bagian 4;
Kecepatan
aliran pada bagian 2 dan bagian 3.
Penyelesaian
A1 =
150 cm2
V4 =
4,8 m/s
A3 =
50 cm2
A 2 =
100 cm 2
V1 =
8,0 m/s
A1.
V1 = A2. V2 = A3. V3 = A4. V4
Q1 =
Q2 = Q3 = Q4 Ditanya :
Q =
? tiap penampang
A4 =
?
V2 dan
V3 = ?
Jawab :
1.
Q1 = A1. V1
= 150 .
10-4 m2. 8 m/s
= 1200 .
10-2 m3/s
= 0,12
m3/s
Q1 =
Q2 = Q3 = Q4 = 0,12 m3/s
2.
Q4 = Q1
A4.
V4 = 1200 . 10-2 m3/s
A4 =
= 2,5 . 10-2 m2
3. V2=
= = 12 m/s
V3 =
= = 24m/s
According to Stanford Medical, It's really the ONLY reason this country's women get to live 10 years longer and weigh an average of 19 kilos lighter than we do.
BalasHapus(Just so you know, it is not about genetics or some hard exercise and absolutely EVERYTHING to about "how" they eat.)
P.S, What I said is "HOW", not "WHAT"...
Tap this link to discover if this quick questionnaire can help you decipher your true weight loss potential